Mahasiswa FUAD Antusias Ikuti Pelatihan Programming Gampong Film Bersama Aceh Documentary

Lhokseumawe, 22 Mei 2025 – Beberapa mahasiswa Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD) IAIN Lhokseumawe antusias mengikuti Pelatihan Programming Gampong Film yang digelar oleh Aceh Documentary pada 21–22 Mei 2025. Kegiatan ini menjadi ruang pembelajaran kreatif bagi mahasiswa untuk menggali narasi lokal gampong melalui medium film dokumenter.

Pelatihan dibuka secara resmi di lingkungan FUAD dan dihadiri oleh perwakilan Aceh Documentary, pimpinan fakultas, serta para dosen. Dalam sambutannya, Dekan FUAD, Dr. Ruhama Wazna, M.A., menyampaikan apresiasi atas kesempatan berharga ini. Ia menilai pelatihan ini sangat relevan dalam membekali mahasiswa dengan kemampuan membaca dan merekam realitas sosial secara kritis dan visual.

Selama dua hari pelatihan, para mahasiswa mendapatkan materi dasar pemrograman film dokumenter, yang meliputi pencarian ide, riset lapangan, hingga tahap pra-produksi. Materi disampaikan oleh fasilitator berpengalaman dari Aceh Documentary yang turut membimbing langsung proses kreatif peserta.

“Pelatihan ini membuka wawasan saya tentang bagaimana film bisa menjadi sarana menyuarakan isu-isu yang dekat dengan kehidupan masyarakat gampong,” ujar Nur Khofifah, salah satu mahasiswa peserta. Ia bersama kelompoknya mengusung ide film dokumenter tentang peran perempuan dalam menjaga di desa asalnya.

Jamaluddin Phonna, pemimpin Aceh Documentary, menyampaikan bahwa pelatihan ini tidak hanya soal teknis produksi, tetapi juga memperkenalkan peran penting programmer film dalam membangun budaya menonton di Aceh. “Khususnya di daerah seperti Lhokseumawe yang minim akses bioskop, mahasiswa bisa jadi penggerak ruang-ruang alternatif pemutaran film,” jelasnya.

Para mahasiswa juga diminta menmbuat catatan kurasi dan mempresentasikan pengetahuan proggramer film mereka, yang digali dari persoalan dan potensi lokal di lingkungan masing-masing. Kegiatan ini diharapkan mampu menumbuhkan semangat kritis dan kreativitas mahasiswa FUAD dalam mengangkat identitas budaya melalui karya dokumenter.

Share this Post