FUAD UIN Sultanah Nahrasiyah Bekali Mahasiswa dengan Coaching OJT untuk Siapkan Karir Profesional

Lhokseumawe - Fakultas Ushuluddin, Ada dan Dakwah (FUAD) Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah Lhokseumawe menyelenggarakan Coaching On The Job Training (OJT) dengan tema “Meraih peluang karir dalam dunia kerja bidang komunikasi, konseling dan sosial keagamaan”. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, 25–26 Agustus 2025, di lingkungan kampus FUAD.

Sebanyak 170 mahasiswa dari tiga program studi, yakni Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), Bimbingan dan Konseling Islam (BKI), serta Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT), ikut serta dalam kegiatan ini. Mereka disebar ke empat wilayah penempatan, yaitu Lhokseumawe, Aceh Utara, Banda Aceh, dan Medan.

Pada hari kedua, mahasiswa mendapatkan pembekalan khusus sesuai bidang keilmuan masing-masing prodi. Prodi KPI difokuskan pada keterampilan komunikasi dan penyiaran, Prodi BKI pada praktik konseling dan pendampingan masyarakat, sedangkan Prodi IAT pada penguatan kajian keislaman serta pemanfaatan tafsir dalam konteks sosial.

Dekan FUAD, Dr. Ruhama Wazna, S.Th.I., M.A., dalam sambutannya menegaskan bahwa On The Job Training berperan penting sebagai jembatan antara ilmu pengetahuan dengan praktik profesional di lapangan. Ia menekankan agar mahasiswa mampu melihat kegiatan ini sebagai kesempatan emas untuk mematangkan kompetensi diri.

“Melalui coaching ini, mahasiswa diharapkan tidak hanya memahami kompetensi akademik, tetapi juga mampu beradaptasi dengan kebutuhan lapangan, khususnya di bidang komunikasi, konseling, dan sosial keagamaan,” ujarnya.

Wakil Dekan I, Irwanto, M.Th., juga menambahkan bahwa mahasiswa FUAD harus melihat kegiatan ini sebagai awal untuk membangun jejaring profesional yang bermanfaat dalam karir mereka di masa depan. Menurutnya, keberhasilan lulusan tidak semata ditentukan oleh ijazah, melainkan juga kemampuan menjalin relasi dan kepercayaan di dunia kerja.

“Kita ingin mahasiswa FUAD menjadi lulusan yang siap pakai, berdaya saing, dan mampu memberi kontribusi nyata bagi masyarakat,” ungkap Irwanto.

Selain sesi coaching, kegiatan ini juga menghadirkan diskusi interaktif yang memberi ruang bagi mahasiswa untuk bertanya langsung terkait peluang kerja di sektor komunikasi, penyiaran, konseling, hingga lembaga sosial keagamaan. Kehadiran para praktisi dan akademisi menjadi nilai tambah yang memperkaya wawasan peserta.

Share this Post