Mahasiswa FUAD UIN Suna Presentasikan Riset Isu Sosial dan Tafsir Al-Qur’an di ICISER 2025
Lhokseumawe, 4 November 2025 – Tiga mahasiswa Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (FUAD) UIN Sultanah Nahrasiyah tampil sebagai presenter dalam 2nd International Conference on Islamic Studies and Educational Research (ICISER) 2025 yang digelar oleh Program Pascasarjana UIN Raden Mas Said Surakarta. Konferensi ini menghadirkan akademisi dari berbagai kampus dalam dan luar negeri dan menjadi ruang pertukaran riset keislaman berbasis pendekatan multidisipliner.
Mahasiswa yang terlibat adalah Zikra Maulida, Navaizul Mustajada, dan Rizka Fadhila. Ketiganya berasal dari Jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT) dan mengikuti sesi paralel secara daring. Kehadiran mereka menjadi bagian dari penguatan budaya akademik berbasis riset di lingkungan FUAD.
Zikra Maulida memaparkan riset berjudul “Fenomena Broken Home: Mengkaji Ulang Stigma Perceraian dari Perspektif Psikologi dan Al-Qur’an”. Ia menelaah dampak psikologis anak dalam keluarga yang penuh konflik serta membandingkannya dengan konsep keluarga sakinah, mawaddah, dan rahmah dalam Al-Qur’an. Penelitiannya mengangkat data Badan Pusat Statistik (BPS) 2024 yang menunjukkan bahwa perselisihan menjadi penyebab perceraian terbesar di Indonesia.
Pada sesi berbeda, Navaizul Mustajada bersama Rizka Fadhila menyampaikan kajian bertema “Ketika Kepemimpinan Viral Tidak Diimbangi Amanah dan Adil: Refleksi Q.S. An-Nisa’ Ayat 58”. Mereka menyoroti fenomena naiknya figur publik berbasis popularitas media tanpa disertai integritas, serta menghubungkannya dengan temuan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tentang kasus penyalahgunaan jabatan. Kajian tersebut menegaskan kembali konsep amanah dan keadilan dalam Al-Qur’an sebagai prinsip utama kepemimpinan.
Dekan FUAD, Dr. Ruhama Wazna, mengapresiasi keterlibatan mahasiswa dalam forum ilmiah internasional.
“Kami mendorong mahasiswa untuk mengembangkan riset yang relevan dengan realitas sosial. Forum seperti ICISER memberi pengalaman akademik yang penting karena mahasiswa tidak hanya membaca teori, tetapi juga mengujinya di hadapan komunitas ilmiah,” kata Ruhama.
Ia menjelaskan bahwa partisipasi mahasiswa dalam konferensi internasional selaras dengan strategi fakultas dalam memperluas jaringan akademik dan memperkuat reputasi riset. Ruhama berharap mahasiswa lain mengikuti jejak ini melalui penulisan artikel, pengembangan gagasan, dan keterlibatan aktif dalam forum akademik.
Ruhama juga menegaskan bahwa FUAD memberi dukungan penuh terhadap program konferensi, publikasi, dan kegiatan akademik mahasiswa berbasis penelitian. Menurutnya, keberanian untuk mempresentasikan riset adalah indikator bahwa mahasiswa siap terlibat dalam percakapan ilmiah tingkat nasional maupun internasional.
Dengan keikutsertaan mahasiswa pada ICISER 2025, FUAD berupaya memperkuat posisi UIN Sultanah Nahrasiyah sebagai kampus yang mendorong riset berbasis teks keagamaan dan realitas sosial secara seimbang. Kegiatan ini menjadi bukti bahwa mahasiswa tidak hanya menjadi konsumen ilmu, tetapi juga produsen pengetahuan yang dapat dibagikan ke ruang akademik global.